Sasar 17 Kabupaten/Kota, BKKBN Sulawesi Tenggara Gelar Sejumlah Kegiatan Edukasi

  • Whatsapp
Kegiatan BKKBN Sulawesi Tenggara dalam mengedukasi para remaja dan para Ibu rumah tangga tentang penurunan stunting, Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/Sultraku.
banner 468x60

MUNA BARAT, SULTRAKU.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara turunkan beberapa kegiatan di 17 kabupaten/kota.

Kegiatan ini digelar di Aula Islamic Center, Desa Ondoke, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat. Dihadiri oleh beberapa remaja perwakilan dari SMP maupun SMA, serta para Ibu Rumah Tangga.

Bacaan Lainnya

Kepala Kordinatoor Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sulawesi Tenggara, Sudirman menyampaikan, ada tiga kegiatan yang diturunkan, yakni pendampingan pelaksana edukasi bagi remaja, pengembangan ekonomi keluarga dan internalisasi pengasuhan balita dalam percepatan penurunan stunting.

“Ini sudah 12 kabupaten kegiatan BKKBN digelar, dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara, selanjutnya akan ke kabupaten lainnya,” tuturnya.

Ia menyampaikan, tujuan dari kegiatan itu selain dari pencegahan stunting, ini juga dapat memberi edukasi bagi para remaja dalam penerapan pola hidup sehat dan bersih.

“Kita dari BKKBN memulai dari hulu, yakni pada remaja bagiamana memberi edukasi kepada mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Penggerakan BKKBN Muna Barat, Nani Suarni menyampaikan, tujuan dengan adanya kegiatan ini, di mana salah satunya mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, untuk mengajak masyarakat paham akan hal tersebut, sebab ini berkaitan erat dengan stunting.

“Kita ajarkan apa itu PHBS dan Alhamdulillah mereka telah paham setelah diberikan materi,” ungkapnya.

Mengingat stunting saat ini menjadi program nasional yang harus dicanangkan oleh tiap kabupaten. Maka ia menyampaikan 10 poin perilaku hidup bersih dan sehat kepada peserta.

10 poin PHBS itu yakni, persalinan wajib ditolong oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, misalnya di puskesmas dan di rumah sakit, pemberian ASI ekslusif, karena ini penting bayi yang berusia 0-6 bulan hanya boleh diberikan ASI tanpa makanan lainnya.

“Dalam ASI eksklusif ada namanya kolostrum, di mana 1 sampai 3 hari pasca melahirkan yang berwarna kekuningan jangan dibuang karena itu zat antibodi yang penting bagi bayi,” tuturnya.

Kemudian semua bayi balita sampai berumur 5 tahun wajib ditimbang di posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang bayi keempat, wajib menggunakan air bersih, pemanfaatan jamban bersih, makanan sehat yakni seimbang antara karbohidrat, protein dan vitamin, aktivitas fisik juga tak kalah penting, pencegahan jentik nyamuk, serta jangan merokok di dalam rumah.

“Dalam pencegahan jentik nyamuk ada 3 M tambah 1 M (menguras, mengubur, membakar, dan menghindari gigitan nyamuk),” terangnya.

Kemudian, salah satu perwakilan siswa SMAN 1 Kusambi, Novianti, turut mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini, jadi ia dapat memahami hal apa yang harus dihindari para remaja, misalnya seks bebas, pernikahan dini dan narkoba.

“Dengan begitu kami tahu dampak negatif yang akan kita dapatkan ketika melakukan tiga hal tersebut, ini juga menjadi wadah belajar untuk memperbaiki diri,” ujarnya.

Sehingga harapannya, kedepannya ia dapat menjadi panutan bagi remaja ataupun teman sebayanya.

Penulis: Putri Wulandari
Editor: Kardin

banner 300x600

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *