KONAWE SELATAN, SULTRAKU.COM – Masa reses anggota DPRD Sulawesi Tenggara tengah berlangsung. Nurlin Surunuddin, salah seorang anggota legislatif (Aleg) memanfaatkannya dengan turun menyambangi konstituennya, di wilayah Kabupaten Konawe Selatan.
Saat bertandang, ke Kecamatan Basala, warga pun menyampaikan keluhan sulitnya untuk mendapatkan air pada musim tanam padi sawah.
Padahal di daerah itu memiliki potensi persawahan yang cukup luas, namun keberadaan irigasi dan bendung hingga saat ini tidak memadai. Selain itu, minimnya bantuan peralatan pertanian juga menjadi kendala utama terjadi di hampir seluruh desa wilayah Kecamatan Basala.
Menanggapi masalah itu, Nurlin Surunuddin berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut.
“Setelah mendengar lansung dan mencatat aspirasi warga. Terutama masalah irigasi persawahan di wilayah Basala, tentu saja, ini akan menjadi bahan pada saat pembahasan APBD 2023 mendatang,” janjinya.
Ketua tim penggerak PKK Kecamatan Basala Ramlina, meminta kepada Nurlin untuk membantu memperjuangkan pembangunan pagar sekolah di beberapa lokasi.
“Kami tidak minta yang lain. Sebagai pendidik dan ketua PKK kecamatan meminta kepada Ibu agar pagar sekolah di wilayah kami bisa diperjuangkan,” pintanya.
Usai berkunjung reses ke Kecamatan Basala, istri Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga ini juga menyambangi warga Desa Sambahule, Kecamatan Baito. Di sini, politisi asal Partai Golkar menerima sejumlah aspirasi masyarakat. Seperti, persoalan air bersih, di mana keberadaan dua tower penampung air bersih yang belum berfungsi maksimal.
Masukan juga datang dari Heru, kalangan guru sekolah satu atap dan Hasan, warga di wilayah itu, di mana ruas jalan berlubang dan berdebu seringkali menjadi hambatan bagi warga, terkhusus gangguan utama para siswa yang hendak menuju sekolah.
“Sudah kewajiban saya sebagai wakil dari rakyat untuk mendengarkan, memperjuangkan aspirasi bapak/ibu,” ungkap Nurlin Surunuddin.
Perihal keberadaan tower penampungan air bersih yang tak berfungsi untuk mengatasi masalah tersebut, ia meminta Camat Baito untuk segera membuat laporan khusus kepada Bupati Konawe Selatan.
Masukan lainnya, dirinya bakal berkoordinasi dengan Bupati Konawe Selatan, guna memperjuangkannya hingga ke tingkat provinsi.
Reses ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, pengurus PKK tingkat kecamatan dan desa serta sejumlah kepala desa di Kecamatan Baito.
Penulis: Ashar Hamka
Editor: Kardin