BUTON UTARA, SULTRAKU.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara menggelar pelatihan studi EHRA (Enviromental Healt Risk Assessment) strategi sanitasi, dalam rangka memberikan perubahan yang positif kepada perbaikan pengelolaan sanitasi di Kabupaten Buton Utara.
Wakil Bupati Buton Utara, Kompol (purn) Ahali mengatakan, lingkungan merupakan salah satu isu penting dari beberapa studi primer yang harus dilakukan dan dikaji oleh kelompok kerja (Pokja) sanitasi kabupaten dalam menyusun strategi sanitasi kabupaten (SSK), dengan menggunakan pendekatan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP).
Kata Ahali, hasil studi EHRA akan memberikan data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala kabupaten. Komponen sanitasi yang menjadi objek studi meliputi limbah cair domestik, persampahan dan drainase lingkungan, serta perilaku higiene dan sanitasi.
Selanjutnya kata Ahali, hasil analisis mengenai indeks resiko air limbah dan persampahan domestik di Kabupaten Buton Utara pada 6 Kecamatan area studi EHRA tahun 2017, menunjukkan bahwa di sektor ini perlu mendapatkan perhatian yang serius.
Tahun ini lanjut Ahali, Pemkab Buton Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kembali melakukan studi EHRA, untuk mendapatkan gambaran tentang ketersediaan layanan sanitasi lingkungan rumah tangga dalam skala kabupaten, sekaligus melakukan monitoring intervensi pelaksanaan pembangunan sanitasi yang telah dilakukan 2017-2021.
“Saya berharap kepada petugas enumerator dan supervisor dapat melakukan pengambilan data dengan baik dan komprehensif, sehingga hasil yang diperoleh dapat melengkapi informasi terkait pengelolaan sanitasi di Kabupaten Buton Utara, serta data tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sanitasi di Buton Utara,” harap Ahali, saat membuka pelatihan tersebut, di aula Kantor Bappeda setempat, Sabtu (16/7/2022).
Untuk diketahui, dalam pelatihan studi EHRA kali ini, Pemda Buton Utara melibatkan pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tentang pelaksanaan studi EHRA, yakni Reslin Tobigo dan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari, Jumakil, dengan judul materi pemahaman quesioner EHRA dan teknik wawancara.
Serta dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara, yakni Alfian Ishak dan Muhamad Sadarudin, terkait pentingnya studi EHRA dalam penyusunan strategi sanitasi kabupaten (SSK).
Penulis: Aris
Editor: Kardin