KENDARI, SULTRAKU.COM – Pertambahan penduduk, kebutuhan pangan, dan meningkatnya sumberdaya perikanan, membuat nelayan di Desa Wawobungi, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kecamatan Konawe, mencari cara bagaimana meningkatkan hasil tangkapan.
Melihat keadaan tersebut, mahasiswa KKN tematik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Halu Oleo (UHO) membantu masyarakat nelayan dengan memberikan demplot teknologi budidaya karamba jaring tancap.
Demplot teknologi budidaya karamba jaring tancap menjadi alternatif dari permasalahan perlunya menerapkan teknologi sistem budidaya perikanan laut maupun darat yang akan mensuplai kebutuhan ikan ke konsumen.
Hal ini pula menjadi dasar pertimbangan dosen FPIK UHO melakukan pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan kuliah kerja nyata tematik (KKNT).
Dipilihnya Desa Wawobungi karena desa tersebut termasuk desa mata pencaharian warga setempat dominan bekerja sebagai nelayan, kegiatan berlangsung selama sebulan sejak 30 Juli hingga 30 Agustus 2023.
Sebelum memberikan bantuan alat tangkap demplot, mahasiswa KKN tematik FPIK UHO lebih dulu membuat rancangan untuk teknologi budidaya karamba jaring tancap dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada di desa itu.
Alat tangkap tersebut juga mudah dibuat dengan bahan yang mudah didapatkan di antaranya:
- jaring
- paku
- balok cina
- tali nilon
- kayu besi (bahan yang diambil dari hutan gunung Desa Wawobungi)
Pengabdian yang berkolaborasi dengan program KKN mahasiswa FPIK UHO ini bertujuan melakukan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sasaran melalui optimalisasi.
Karamba jaring tancap menjadi sarana multifungsi, baik sebagai lokasi budi daya, wisata bahari, maupun sarana edukasi. Masyarakat sasaran terdiri dari kelompok nelayan yang ada di Desa Wawobungi
Dosen Pembimbing Lapangan, Nurdiana menuturkan, kegiatan pengabdian dosen ini sebagai penerapan dari ilmu pengetahuan kepada masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya perikanan di bidang budidaya karamba jaring tancap.
Kegiatan budidaya sangat diperlukan sebagai alternatif ketika kegiatan penangkapan ikan menjadi terkendala pada musim dan biaya produksi yang tinggi.
“Harapan kami semoga teknologi tersebut memberikan manfaat kepada kelompok nelayan setempat di Desa Wawobungi,” ujarnya pada Sultraku.com.
Adapun tim dosen yang menjadi tim DPL mahasiswa FPIK UHO di antaranya:
- DR. Ir. Wellem H Muskita, M.Si
- DR. Ir. Asnani, M.Si
- DR. Baru Sadarun, S.Pi.,M.Si
- Nurdiana A, S.Pi.,M.Si
- Wa Ode PIliana, S.Pi.,M.Si
- Hasnia Arami, S.Pi.,M.Si
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali