KONAWE SELATAN, SULTRAKU.COM – Masyarakat yang bermukim di pesisir laut Kawasan Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan sudah sejak lama menghadapi masalah kesulitan air bersih.
Selama ini mereka mengandalkan sumber air bersih dari air hujan, atau air permukaan yang jumlahnya sangat terbatas, bahkan harus membeli air bersih. Terlebih sumber air yang terdapat di kawasan itu bersifat sadah (mengandung garam).
Setidaknya dalam waktu 30 hari terakhir, sejak 4 Agustus hingga 4 September 2022, kehadiran 16 orang mahasiswa jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo (UHO) di tengah-tengah masyarakat Tanjung Tiram memberikan suasana baru bagi warga setempat.
Mereka mengenalkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, melalui teknik reverse osmosis atau desentralisasi air laut.
Antusiasme masyarakat setempat digambarkan kepala Desa Tanjung Tiram, Habir yang membenarkan kehadiran mahasiswa tematik di wilayahnya, sudah sangat membantu masyarakat.
“Sekarang warga kami sudah bisa menikmati air bersih yang layak, walaupun airnya berasal dari sumber yang sama,” jelas Habir.
Warga menurut Habir berharap, di masa-masa mendatang, kegiatan KKN dapat memberikan pengetahuan seperti itu.
Kegiatan KKN tematik di desa Tanjung Tiram didampingi Tim Dosen Pendamping Lapangan yang Diketuai oleh La Ode Ahmad, S.Si., M.Si., Ph.D. Adapun anggota tim yaitu La Ode Kadidae, S.Si., M.Si, Dr. Sitti Hadijah Sabarwati, S.Si., M.Si, Dr. Nohong, M.Si, Dr. Halimahtussaddiyah Ritonga, S.Si., M.Si., dan La Ode Abdul Kadir, S.Si., M.Si.
Selama satu bulan penuh mahasiswa jurusan kimia FMIPA UHO, selain menggelar praktek mengolah air yang bersadah (mengandung garam) dengan metode reverse osmosis, juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang air bersih layak konsumsi secara kimia fisika dan biologi.
Penulis: Kardin