Cegah Kasus Stunting, IBI Konawe Kepulauan Gelar Rakercab

  • Whatsapp
Guna cegah stunting, IBI Konawe Kepulauan gelar Rakercab, Sabtu (28/1/2023). Foto: Lukman Nul Hakim/Sultraku.
banner 468x60

LANGARA, SULTRAKU.COM – Mengahadapi kasus stunting yang menjadi Isu nasional, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Konawe Kepulauan gelar Rapat Kerja Cabang (Rekercab), Sabtu (28/1/2023).

Rakercab IBI Konawe Kepulauan mengangkat tema, pencegahan stunting melalui peningkatan profesionalisme dan etika pelayanan kebidanan.

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati, Andi Muh Lutfi sekaligus pembuka acara, ketua PKK, Nurul Hidayati dan wakil ketua dua IBI Sulawesi Tenggara, Siti Aisha.

Stunting sudah menjadi isu nasional yang sampai saat ini belum teratasi, sehingga IBI di berbagai wilayah khususnya Konawe Kepulauan selalu melakukan berbagai upaya dalam pemberantasan dan pencegahan lahirnya kasus stunting di Indonesia.

Ketua IBI Konawe Kepulauan, Sitti Badriah mengatakan, langkah dalam menangani kasus stunting harus dilakukan pemantauan terhadap remaja dan memberikan edukasi.

“Pencegahan stunting tidak hanya pada saat anaknya sudah lahir, tetapi pada saat remaja sudah harus direncanakan, karena stunting berawal sebelum konsepsi itu terjadi,” ungkapnya.

Seorang ibu yang direncanakan untuk mengandung maka sebelum mengandung atau pada saat remaja harus sudah diberikan edukasi, agar kehamilanya berjalan baik dan bisa menghasilkan keturunan yang terhindar dari stunting.

“Stunting itu dicegah bukan pada saat dia melahirkan tetapi dicegah pada saat remaja,” tambahnya.

Sementara, Koordinator Bidang Pendidikan IBI Konawe Kepulauan, Endang mengatakan, langkah-langkah untuk mencegah kasus stunting harus menjalin koordinasi dan bermitra, bukan hanya sesama tenaga kesehatan tetapi juga kepada tim pengerak PKK untuk mempermudah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Untuk pencegahan kasus stunting kami kembali mengerakkan posyandu, pemeriksaan ibu hamil yang berkualitas dan peningkatan profesionalisme bidan,” ungkapnya.

Diharapkan dengan adanya peran bidan tidak hanya bertindak pada saat kondisi hamil dan saat bayi lahir namun juga menjalin koordinasi dengan dinas sosial, BKKBN, pemberdayaan perempuan terkait pencegahan penambahan kasus stunting.

“Adanya update-update terbaru tingkat pendidikan atau materi yang terkait dengan isu nasional dapat meningkatkan profesional bagi bidan dalam melakukan pencegahan stunting,” tambahnya.

Penulis: Lukman Nul Hakim
Editor: Kardin

banner 300x600

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *