Aisyiyah Muna Barat Siapkan Program Inklusi dalam Pembangunan Lebih Luas

  • Whatsapp
Rapat koordinasi Aisyiyah Muna Barat bahas tentang program inklusi, Desa Tondasi. Foto: Ist.
banner 468x60

MUNA BARAT, SULTRAKU.COM – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Muna Barat gelar rapat persiapan program inklusi, Minggu (21/8/2022).

Rapat persiapan ini merupakan koordinasi pertama Aisyiyah Muna Barat yang berkaitan dengan program inklusi, melibatkan 6 desa pada 3 kecamatan.

Bacaan Lainnya

Koordinator Program Inklusi Aisyiyah Muna Barat, Wa Ode Impres Ani mengatakan, rencana program inklusi yang teridiri dari 6 desa di 3 kecamatan, meliputi Kecamatan Tiworo Utara terdiri dari Desa Tondasi dan Santiri, kemudian Kecamatan Tikep terdiri dari Desa Lasama dan Desa Waturempe serta Kecamatan Tiworo Selatan terdiri dari Desa Sangia Tiworo dan Desa Katangana.

“Jadi ini rapat koordinasi awal yang diikuti oleh kader-kader Desa Tondasi dan Desa Santiri,” ujarnya.

Sehingga ia berharap, rapat koordinasi dapat menjadikan kader-kader ke depannya bisa membantu Aisyiyah Muna Barat terkait program inklusi, sebab saat ini kader-kader itu merupakan perpanjangan tangan Aisyiyah Muna Barat.

Kemudian Ketua Aisyiyah Muna Barat, Danawati menyampaikan, beberapa program iklusi ini akan terus dikembangkan oleh pihaknya, karena ini mendukung program pemerintah.

“Misi Aisyiyah untuk menyelesaikan masalah kebangsaan dan keumatan, serta penguatan kepemimpinan perempuan,” ungkapnya.

Program inklusi Aisyiyah Muna Barat juga merupakan program kemitraan antara Australia dan Indonesia menuju masyarakat inklusif, sehingga dapat mempercepat kemakmuran Indonesia dengan penguatan terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, inklusi sosial, serta peran masyarakat sipil.

Inklusi itu sendiri bertujuan untuk pembangunan yang lebih luas, tak ada satupun yang tertinggal, lebih banyak perempuan dan kelompok terpinggirkan mendapat manfaat dari bidang sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Untuk isu-isu yang akan diselesaikan oleh Aisyiyah Muna Barat yang berkaitan dengan inklusi tersebut, yakni isu stunting, hak-hak kesehatan dan reproduksi, perkawinan anak, pemberdayaan ekonomi, serta implementasi kebijakan yang belum bersifat inklusif.

Penulis: Putri Wulandari
Editor: Kardin

banner 300x600

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *