KENDARI, SULTRAKU.COM – Targetkan penurunan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan program orang tua asuh. Posisi stunting di Kota Kendari sendiri masih di angka 19,5 persen.
Walaupun berada di angka 19,5 persen. Namun pemkot berusaha untuk meminimalisir angka tersebut. Ini adalah salah satu terobosan dalam rangka melakukan penurunan angka stunting.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menuturkan penurunan angka stunting perlu kerja sama dan gotong royong semua pihak tak hanya unsur OPD lingkup Kota Kendari, tapi juga melibatkan elemen lain seperti Baznas Kementerian Agama, anggota DPRD dan lembaga lainnya.
Berdasarkan SK Wali Kota beberapa pejabat mengampu dua atau tiga anak yang berisiko. Gerakan orang tua asuh ini adalah melakukan pendampingan juga melihat pola asuh, gaya hidup, dan pola hidup sehat gizi yang cukup bisa diterapkan di masyarakat.
“Ini telah digalakkan sejak 1 Maret 2023 dan akan disosialisasikan,” ungkapnya (Kamis, 13/4/2023).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari, Jahuddin mengatakan, satgas gerakan orang tua asuh bertujuan melakukan pendampingan melalui orang tua asuh.
Berdasarkan data Elektronik, Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka stunting di Kota Kendari berjumlah 365 orang dan diberikan pendampingan oleh tim pendamping keluarga.
“Setelah dilakukan pendampingan ada penurunan, sekarang yang masuk prioritas pertama ini tinggal 105 orang,” katanya
Beberapa bentuk bantuan sembako yang diberikan berupa beras fortevit, telur juga susu bubuk yang diserahkan pada baduta dan balita dengan total 105 balita dan ibu hamil. Sedangkan bantuan yang diberikan pada ibu hamil terdiri dari telur, beras, minyak.
Selain itu pemkot juga membuka ruang pada organisasi-organisasi yang ingin ikut ambil bagian dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kota Kendari.
Selain itu juga diberikan bantuan pada 200 kepala keluarga fakir miskin dengan total Rp 60 juta. Kegiatan launching gerakan orang tua asuh bebas stunting bertempat di ruang Teporombua lantai empat gedung Balai Kota Kendari.
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin