KENDARI, SULTRAKU.COM – Hutan mangrove merupakan salah satu kawasan pesisir yang bisa dikatakan sangat penting keberadaannya. Hal itu dikarenakan fungsinya yang berhubungan erat dengan kehidupan manusia.
Melihat pentingnya pelestarian hutan mangrove pada kawasan pesisir ini pemkot bersama Forum Sultra Damai melakukan penanam mangrove dengan upaya pelestarian lingkungan
Kegiatan bertujuan untuk mendorong seluruh masyarakat Kota Kendari agar sadar dan ikut serta dalam pelestarian lingkungan. Ditambah lagi banyak kegiatan tambang yang ada di Sulawesi ini, sehingga ini menjadi kiblat gerakan untuk membangun kesadaran masyarakat.
Beberapa hal yang telah dilakukan oleh pemkot dalam upaya melestarikan hutan mangrove di Kota Kendari, di antaranya:
- Melakukan penanaman ulang
Hutan manggrove merupakan salah satu kawasan yang sangat penting dan harus dilindungan. Salah satu pelestarian mangrove yang dilakukan oleh pemkot dengan melakukan upaya penanaman ulang sebagai bentuk rehabilitasi tanaman lindung.
- Restorasi kawasan mangrove
Upaya itu bisa dikatakan cukup mirip dengan upaya penanaman. Namun, terdapat hal yang membedakan antara keduanya. Salah satu faktor pembeda yang ada di dalamnya adalah campur tangan manusia. Hal itu seperti yang dilakukan Forum Sultra Damai yang turun langsung menanam hutan mangrove.
Pada dasarnya hutan mangrove mampu memperbaiki kondisinya sendiri, meskipun membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Itupun dengan kondisi-kondisi khusus yang dapat mendukung upaya restorasi tersebut.
- Edukasi masyarakat tentang mangrove
Untuk dapat meningkatkan hal ini, salah satunya adalah dengan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan fungsi hutan mangrove sendiri. Seperti halnya Forum Sultra Damai melakukan tahapan pengenalan penanaman hutan mangrove di kawasan Teluk Kendari sebagai wujud sosialisasi dan menciptakan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga hutan mangrove.
Ketua Umum Garda Sulawesi Tenggara (Sultra) Indonesia, Alex Pangaibali mengungkapkan, Forum Sultra Damai merupakan kumpulan orang-orang muda berbeda golangan dan organisasi masyarakat (ormas) yang peduli lingkungan, peduli Kota Kendari, peduli Sulawesi Tenggara.
“Kami memiliki komitmen untuk dapat terus ikut andil bagian dalam mendukung program pelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” ucap Alex Pangaibali, Kamis (11/5/2023).
Hal itu merupakan langkah awal yang dilakukan Forum Sultra Damai sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk melihat seberapa penting kelestarian lingkungan khususnya pada wilayah Sulawesi Tenggara.
Dikatakan, Forum Sultra Damai bukan hanya mendukung program pemerintah tapi juga menjaga kantibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) Sulawesi Tenggara agar menjadi damai.
Selain itu Ketua Lembaga AP2 Sultra, La Ode Hasanuddin Kansi mengungkapkan, kegiatan itu bentuk pelestarian lingkungan berawal dari Kota Kendari dan akan menyebar ke-17 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tenggara.
“Kami juga yang tergabung dalam Forum Sultra Damai ini akan membentuk Satgas Forum Sultra Damai untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam hal menjaga manggrove, di mana manggrove merupakan tumbuhan yang dijaga dan dilestarikan,” jelas La Ode Hasanuddin Kansi.
Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmara Tosepu mengungkapkan dalam rangka melaksanakan Kendari bergerak, salah satunya adalah dengan lingkungan yang asri.
“Salah satu point yang menjadi konsen dari teman-teman Forum Sultra Damai ini adalah bagaimana kita melestarikan kawasan teluk kendari ini, dan hari ini kita melakukan penanaman manggrove yang merupakan langkah awal untuk dilakukan se-Sulawesi Tenggara ini,” ungkap Asmara Tosepu.
Forum Sultra Damai ini merupakan gabungan dari beberapa Organisasi antara lain: Lembaga AP2 Sultra, DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (Grib Jaya) DPD Sultra, Forum Pemuda NTT Cendana Wangi Sulawesi Tenggara, DPD M(M1R) Salam Sarane Indonesia, Brotherhood Sultra, LSM GENBI.
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin